jangan pernah lelah mendapatkan peraduan indah

Jumat, 30 Desember 2011

Tips Nyaman Berlibur di Rumah

Kadang karena satu dan lain hal, kita tak bisa menikmati hari libur di luar rumah. Tapi, tak perlu stres jika hari libur tidak bisa pergi jalan-jalan keluar.

Hiburan dapat diperoleh tidak hanya dengan cara keluar rumah atau pergi jalan-jalan ke tempat-tempat tertentu. Namun hiburan bisa juga diperoleh di walau hanya di rumah saja. Bahkan tak perlu banyak keluar uang. Berikut ini tips menggunakan sarana yang tersedia di rumah untuk mengisi hari libur.

* Berolah raga: berlari pagi, main sepeda, menyapu halaman, membersihkan kamar tidur, mencuci pakaian, dll, asal dilakukan dengan riang akan sangat menyenangkan.

* Nonton TV: puluhan channel acara stasiun tv dapat dipilih dan tonton untuk mengisi waktu selama berlibur di rumah. Misal: nonton acara musik, acara masak memasak, acara konyol dan banyolan komedian, film seru, acara serius-seriusan politik, acara hakim menghakimi di isu berita hukum dan koruptor, dsb.

* Main Internet: ini salah satu kegiatan asyik yang bisa membuat kita lupa waktu, buka situs jejaring sosial, facebook, twitter, atau situs-situs lain yang bermanfaat.

* Membaca Buku atau Majalah: Baca buku atau majalah yang menjadi kegemaran kita, maka kita tak akan merasa rugi memanfaatkan liburan di rumah.

* Tidur: Istirahat saja. Tidak melakukan apa-apa. Mengumpulkan energi, dan mengurangi pengeluaran uang. Mudah bukan?





Jumat, 28 Januari 2011

Tempat Tinggal Buat Bujang yang Sendirian

Tulisan ini buat para bujangan yang tinggal sendirian atau boleh juga untuk orang yang udah nikah tapi dulunya pernah tinggal sendirian. Sendirian di sini artinya nggak tinggal bersama ortu dan pembantu yah, jadi bener2 sendirian entah itu kost, tinggal di suatu rumah sendirian atau share dengan temen/pacar/adik/kakak.

1.) Makanan apa aja yang wajib ada? terus apa yang wajib ada di kulkas?

2.) Seberapa sering kalian bersih2? lalu nyuci baju? kondisi kamar tidur?

OK, gwe duluan yah :p

1.) Gwe seh di kulkas minimal mesti ada air dingin dan orange atau apple juice. Khan ga enak ghitu kalo ada temen dateng cuman dikasi aer doank, makanya gwe selalu ada juice. Walopun seringnya itu juice gwe yg minum juga :p Susu juga kadang2 gwe beli, walopun ga selalu. Terus kadang2 ada softdrink or beer juga kalo gwe pengen.

Kadang gwe beli buah juga kalo pas abis diceramahin nyokap di telpon :hehe Utk di freezer, gwe usahain untuk selalu ada frozen food. Selaen itu, gwe ada indomie atau cup noodle. Terus juga kadang2 gwe punya makanan kalengan sama cemilan ghitu. Tapi cemilan ini kalo ada duit lebih aja seh. Kadang2 gwe juga kalo beli chinese take-out ghitu, itu makanan bisa sampe 2-3 hari di kulkas :hehe

2.) Nah, soal bersih2 gwe biasanya nyedotin debu dan nyapu seminggu sekali :hehe Kamar mandi juga gwe bersihin seminggu sekali. Kalo nyuci baju gwe seminggu sekali, sekalian nunggu banyak.

Nah, sekarang soal kamar tidur. Kasur gwe taro di lantai ghitu jadi gwe kalo tidur di bawah. Itu juga kasur jarang gwe rapiin ghitu, paling2 kalo udah bener2 lungset aja. Itupun juga cuman gwe tarik ghitu udah rapi. Selimut hampir ga pernah gwe lipet kalo pagi. Sementara tempat tidur gwe pake naro pakaian2 gwe yg bakalan sering gwe pake kayak celdam, kaos, sama celana rumah ghitu :hehe Pakaian yg jarang gwe pake or kemeja ghitu gwe masukin kloset.

Nah kalo kalian gimana? Apa lebih bersih dan rapi? Atau malah lebih parah?

(Dwibowo1, http://forumm.wgaul.com/archive/index.php/t-51313.html)

Selasa, 25 Januari 2011

Pilih Rumah atau Apartemen?


Nanti kalau mau berkeluarga, lebih suka tinggal di mana nih:

Rumah

Pro:
- Nyaman.
- Ada halaman luas.
- Hidup bertetangga & bersosialisasi lebih mudah.

Con:
- Tidak mudah memperoleh di pusat kota.
- Jauh dari mana-mana karena kebanyakan di dalam kompleks perumahan.
- Kalau butuh sesuatu harus pakai mobil/motor.

Ruko

Pro:
- Lantai dasar bisa dipakai untuk usaha.
- Tidak terjebak kemacetan, karena bisa langsung kerja buka toko pagi2.
- Efisien, hemat biaya.

Con:
- Ruangan sempit (lebar hanya 4-5m).
- Naik turun tangga sampai lantai 3 atau 4, tidak ada lift.
- Tidak tenang, kalau ruko sebelah buka toko sampai jam 2 pagi.

Apartmen

Pro:
- Dekat dengan pusat belanja.
- Banyak fasilitas (renang, fitness, jogging track, lounge).
- Bisa menghemat waktu, tidak terjebak kemacetan kendaraan.

Con:
- Ruangan kecil (Sekitar 40-80m2).
- Service charge mahal.
- Capek nunggu lift.
- Tidak bisa cuci mobil di parkiran.

(http://forumm.wgaul.com)

Jumat, 21 Januari 2011

Memilih Pintu yang Tepat


Pintu salah satu elemen penting dalam rumah. Perlu pertimbangan artistik yang mendalam untuk membentuknya.

Bentuk pintu mencerminkan kepribadian si pemilik rumah. Pilihlah pintu yang tepat agar tamu Anda merasa hangat meski baru berdiri di depan rumah.

Memilih pintu hunian tidak semudah memilih furnitur lain. Memang, biasanya pemilihan pintu dianggap nomor kesekian pada penampilan rumah. Padahal jika Pintu tidak pas dengan gaya rumah, tak hanya merusak keindahan, namun juga keseluruhan keindahan rumah.

Pintu adalah bagian yang pertamakali dilihat tamu, karena letaknya di depan rumah. Tidak heran, jika pintu juga kerap dianggap bagian yang paling eye cathing. Pada perkembangannya pintu mengalami banyak kemajuan, baik dari segi komponen, juga panel dan lubang angin.


Warna Warni Pintu

Dalam memilih pintu agar cocok terhadap rumah dan konsepnya tentu harus disesuaikan dengan gaya ruangan serta jiwa dari rumah itu sendiri.

Misalnya, pintu gaya klasik yang dikombinasikan dengan lubang angin tentu tak sedap dipandang mata. Atau pintu modern bergaya utilitarian yang akan terlihat salah bila tidak cocok dengan keseluruhan detail interior.

Meski memiliki kualitas wahid, pintu plang yang keras juga akan terlihat mengganggu dalam rumah yang bergaya elegan. Sama halnya dengan pintu yang bergaya abad ke-18 dalam sebuah rumah bergaya pedesaan. Kendati dirancang dengan proporsi yang baik, pintu jenis ini malah akan terlihat angkuh dalam rumah yang bergaya sederhana tadi.

Pemilihan warna juga harus diperhatikan agar tampil cocok dengan pintu rumah Anda dan sebaiknya pemilihannya juga harus mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu warna pintu rumah sebaiknya disesuaikan dengan konsep rumah Anda.

Untuk rumah bergaya klasik, warna yang cocok adalah putih, hitam, hijau tua, biru tua, dan burgundi. Sementara untuk rumah bergaya modern, warna-warna teranglah yang lebih cocok.

Dengan banyaknya kekeliruan dalam pemilihan jenis pintu, tak heran bila banyak hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya yang harus mendapat perhatian lebih adalah penggunaan kenop maupun pengetuk pintu.

Jangan sampai Anda salah memilih pengetuk besi untuk pintu berpanel yang dicat. Karena bagaimanapun juga pintu yang tidak cocok bukan hanya merusak keindahan suatu ruangan, namun juga keseluruhan keindahan hunian itu sendiri.

Pintu Kamar Mandi

Kamar mandi dilihat dari kondisinya terdiri dari dua kategori yaitu kamar mandi kering dan kamar mandi basah. Selain itu, juga umum dibuat kamar mandi bergandengan dengan WC dalam satu areal (ruang) demi alasan kepraktisan, efisiensi, ataupun lantaran keterbatasan lahan.

Kamar mandi kering dirancang untuk pola mandi yang bernuansa eksklusif. Di dalam zona pribadi ini biasanya tersedia bathtub, wastafel (dilengkapi meja rias), kloset duduk, dan berbagai aksesori modern lainnya.

Sesuai dengan namanya, dalam sebuah kamar mandi kering tidak akan ditemui ceceran atau genangan air di permukaan lantainya karena pola mandi yang dilakukan adalah berendam di dalam bathtub. Meskipun tak jarang di dalam kamar mandi kering masih dilengkapi dengan ruang shower.

Kamar mandi basah lebih akseptabel terhadap pola mandi apa pun, baik itu cara mandi "byar-byur" memakai gayung ataupun yang menggunakan selang shower.


Pintu Kamar Mandi


• Pintu dengan Panel Kayu

Kamar mandi basah memiliki persoalan tersendiri, misalnya pada perawatan daun pintu dan kusen kamar mandi yang terbuat dari bahan kayu.

Air yang bercipratan ke mana-mana membuat pintu kamar mandi tak luput dari guyuran air setiap harinya. Siraman air yang terus-menerus sudah pasti akan merusak daun pintu, menyebabkan lapuk dan rusak.

Memang benar lapisan cat, duco, melamin, ataupun pelitur dapat melindungi pintu panel kamar mandi dari guyuran air, namun itu hanya bersifat sementara. Secara perlahan tapi pasti pintu panel dan pasangan kusennya akan melapuk dan hancur. Biasanya diawali dari bagian bawah sebagai tempat paling lama mengalami kebasahan (tempat mengumpulnya tetesan air).

Jika sudah demikian, tak ada jalan lain kecuali mengganti pintu panel dan kusennya dengan yang baru. Maka jangan mengganti yang baru dengan pintu panel kayu.

Dapat dikatakan pintu panel kayu bukan material yang ideal untuk pintu kamar mandi basah.

• Pintu Panel Aluminium

Ada beberapa macam material atau bahan dasar dalam pembuatan pintu panel yang tahan air (water resistant), salah satu di antaranya adalah aluminium. Selain tahan terhadap air, aluminium juga merupakan material yang antikorosi (karat).

Memiliki dua macam warna dasar utama (coklat dan kelabu), aluminium dapat dibuat menjadi pintu panel dan kusen dengan sistem rakitan yang praktis.

Meskipun pintu panel aluminium dapat didesain dengan berbagai model, namun sayang kesan yang ditampilkan material ini kaku dan membosankan, dan juga sering kali tidak selaras dengan tema rumah- rumah di kawasan tropis yang banyak menggunakan kayu.

Kelemahan lain dari pintu aluminium adalah kekokohannya yang mudah berubah akibat keliman yang lepas atau mengendor dan juga suara berisik yang kadang ditimbulkan saat buka-tutup jika presisi pintu berubah.


• Pintu Panel Vinil

Pintu panel vinil adalah pintu yang keseluruhan body-nya dari bahan vinil, semacam plastik/ PVC, yang diproduksi dengan sistem moulding. Dengan rancangan "penulangan" yang berongga-rongga, pintu ini lumayan kuat dan dijamin tahan air.

Adapun untuk memberi tampilan yang lebih artistik dan variatif, kedua permukaan (cover) daun pintu dapat ditambahkan lapisan lembaran tipis serupa tacon yang dilekatkan dengan teknik pengeleman.

Dibandingkan dengan pintu kayu dan pintu aluminium, pintu panel vinil lebih elegan dan eksklusif. Maka, pintu panel vinil pun kini marak digunakan pada berbagai bangunan, seperti rumah tinggal, hotel, apartemen, rumah sakit, dan bangunan komersial lainnya.

Tampilannya juga dapat dikombinasi dengan daun pintu yang sesuai dengan selera dan warna yang diinginkan, misalnya motif urat kayu, polos ataupun motif tekstur lainnya. Baik yang permukaannya mengilap serupa sentuhan melamin maupun yang mat (dof).

Pintu panel vinil ini yang sudah umum digunakan di luar negeri tidak hanya ditempatkan di kamar mandi melainkan dapat pula dipasang pada kamar tidur, ruang baca, dapur dan berbagai ruang lainnya.

Harganya pun relatif murah sebab tidak lagi memerlukan finishing seperti pada pintu panel kayu yang masih harus dimelamin atau diduco, yang biayanya tentu tidak kecil. Dan juga perawatannya sangat mudah karena tinggal mengelap.

Adapun kelemahan dari pintu vinil ini adalah lapisan cover pintu panel yang hanya rekatan di kedua permukaannya, yang semula dimaksudkan untuk mengoptimalkan keindahan penampilan pintu tersebut.

Apabila lapisan tersebut sobek atau "terluka", cipratan air akan merembes ke bawah lapisan dan merusak lem perekat di bawahnya yang pada akhirnya mengakibatkan lepasnya lembar pelapis.

Kekurangan utama lainnya adalah ketidakmampuan pintu panel ini menahan terpaan terik sinar Matahari. Meskipun pintu vinil ini boleh dipasangkan pada berbagai ruang selain kamar mandi, sebaiknya pemasangannya hanya pada areal interior saja yang tidak berhubungan langsung dengan sinar Matahari.

Selain dapat mengakibatkan perubahan bentuk (merenggang dan terpuntir), sinar Matahari dapat memudarkan warna lapisan cover-nya yang memang tidak seawet warna cat atau warna aluminium yang sangat permanen.

Apa pun yang akan dipilih, sebaiknya tidak membiarkan begitu saja kusen (kayu) pintu kamar mandi yang rusak. Mengganti sebagian kaki kusen dengan cara "mengamputasi" tidak sekali-kali dibenarkan oleh aturan fengsui karena dapat mengundang berbagai malapetaka.

(Sumber : www.tabloit-wanita-indonesia.co)

Senin, 10 Januari 2011

Desain Praktis Minimalis untuk Apartemen

Tinggal di apartemen sudah menjadi suatu kebutuhan, di samping sebagai tuntutan gaya hidup modern. Semua serba fungsional, praktis, dan minimalis.

Fenomena kehidupan ibu kota dengan kepadatan penduduk dan kemacetan yang luar biasa, ditambah lagi harga tanah yang makin tinggi, mendorong minat orang untuk tinggal di apartemen. Gaya hidup serba praktis dan modern pun mengiringi desain hunian apartemen.

Rancangan serba minimalis masih menjadi pilihan untuk mengatasi keterbatasan ruang. Salah satu properti yang mewujudkan konsep desain ini adalah show unit Seasons City Apartemen yang berlokasi di kompleks superblock Seasons City, Jakarta Barat.

Alvin Andronicus, General Manager Operational Seasons City, menuturkan bahwa tiga tower apartemen ini memiliki beberapa jenis hunian mulai dari unit apartemen satu kamar tidur seluas 27m2, dua kamar tidur seluas 42m2 dan 56m2, serta tiga kamar tidur seluas 74m2.

Unit hunian dengan luas terbatas disiasati dengan susunan ruangan menyatu tanpa dinding penyekat antara ruang duduk dan pantry. Ruang-ruang utama dilapis dinding cermin yang bersifat reflektif hingga memberi kesan leluasa ruang. Selain itu juga digunakan kaca bening sebagai penyekat ruangan, hingga menambah kesan lapang pada ruangan.

Tampil dominan warna putih mewarnai tatanan interior show unit ini. Dalam rancangan unit satu kamar tidur, ruangan ditata sangat simple dan praktis. Dalam ruangan yang mungil ini, ditempatkan sebuah perangkat tempat tidur di tengah-tengah ruangan, dilengkapi side table dan credensa di kanan-kirinya.

Sebuah hanging table sebagai penempatan televisi diletakkan berhadapan dengan tempat tidur. Penggunaan cermin dan kaca sebagai penutup dinding belakang tempat tidur dan penyekat ruangan terbukti memberi kesan luas dan lapang di ruangan ini. Pantry didesain dengan simple, kompak dan fungsional. Dalam warna senada dengan tema ruang keseluruhan, sudut pantry menjadi tempat yang menyenangkan saat sarapan atau sekedar minum kopi.

Senada dengan unit satu kamar tidur, desain dua unit kamar tidur juga tampil dalam dominan warna putih. Di ruang duduk, ditempatkan sofa panjang tiga dudukan yang nyaman, melengkapi saat santai berkumpul dengan keluarga. Sebagai aksen, beberapa bagian dindingnya dilapis marmer travertine, hingga terkesan mewah.

Penempatan kaca cermin sebagai panel dinding, merefleksikan keleluasaan ruang dan marmer travertine. Kamar tidur utama didesain lebih kalem dalam nuansa cokelat yang memberi kehangatan. Panel kayu cokelat melapis bidang dinding, dikombinasi dengan kaca cermin. Sementara itu untuk kamar anak, digunakan warna terang untuk memberi kesan “ringan”.

Secara keseluruhan, desain show unit apartemen ini memberi inspirasi tentang aplikasi furnitur dan interior yang praktis. Rancangan serba minimalis yang kompak, sesuai untuk mengatasi keterbatasan ruang unit apartemen.

(sumber: www.rumahku.rumahku-online.com)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More